Daily News | Jakarta – Prabowo mempunyai segalanya dalam jabatannya sebagai Presiden untuk memperbaiki tarap hidup dan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia asalkan dia tidak serakah, berambisi untuk memperkaya dirinya sendiri, bernafsu menerapkan nepotisme dan hanya bermaksud untuk memberikan keuntungan kepada segelintir oligarki.
Hal itu dikatakan oleh Pengamat Ekonomi Politik Senior dari Universitas Indonesia (UI) Watch kepada KBA News, Rabu, 18 Desember 2024. “Negara mempunyai segalanya dan banyak sekali sumber daya yang bisa membuat rakyat sejahtera. Dengan syarat, pemerintahannya dipimpin orang cerdas dan tidak ambisi untuk berkuasa selamanya,” katanya.
Sumber daya alam kita melimpah seperti tembaga dan emas di Papua tetapi yang menikmatinya adalah Amerika. Kita juga punya nikel yang sangat banyak tetapi yang menikmatinya adalah Cina. Kita pun punya sumber daya laut yang sangat banyak tetapi dirampok oleh nelayan tetangga lain di mana kita tidak mampu mencegahnya.
Kita pun punya lahan sawit yang terbesar di dunia tetapi keuntungannya dinikmati oleh perusahaan dari luar, kita pun punya batubara yang sangat besar tetapi entah kenapa tidak dinikmati oleh rakyat. Hanya segelintir orang yang kaya dari batubara, terutama para pengusaha non-pri. Rakyat hanya mendapat limbah berupa jalan yang buruk dan emisi karbon yang mencemarkan udara dan pernapasan.
Cadangan minyak besar
Baru-baru ini, kata alumni Fakultas Ekonomi UI tahun 1967 itu, kita mendengar kabar telah ditemukan cadangan emas yang lebih besar dari Freeport di Pulau Sumbawa, NTB. Jika emas itu ditambang oleh modal dalam negeri maka akan banyak sekali dana yang terkumpul. Kalau pun harus bekerja sama dengan asing maka pembagian yang adil harus diterapkan untuk rakyat.
Berita yang paling menggembirakan untuk rakyat Indonesia adalah ditemukan cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar di perairan Nanggroe Atjeh Darussalam (NAD) yang jumlahnya lebih dari 6 milyar barrel. Cadangan itu tiga kali lebih besar dari yang dimiliki Arab Saudi saat ini. Penemuan di Aceh itu merupakan yang terbesar dalam waktu 10 tahun ini. Kabarnya penemuan itu dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan perusahaan minyak dari Amerika.
“Penemuan itu sudah viral. Tentunya hal itu mengembirakan. Pemerintah tentunya bisa menggunakan itu untuk kemakmuran dalam negeri. Rakyat Indonesia, terutama yang di Aceh harus mempunyai akses dalam eksplorasi minyak tersebut. Pemerintah sendiri tentunya akan berharap pada biaya lifting untuk rakyat. Jika itu sudah beroperasi maka akan semakin besar harapan kesejahteraan hidup rakyat,” kata Hasril yang di masa mudanya pernah bekerja di perusahaan minyak itu.
Pemerintahan Prabowo tentunya harus mengendalikan semua itu. Jangan biarkan para petualang menjadi calo dalam proyek itu. Pemerintah Indonesia harus mengambil peran sehingga dana yang ada dari proses penambangan itu jatuh ke rakyat melalui pemerintah Indonesia. “Jangan lagi terjadi yang menikmati cuma segelintir orang sementara rakyat tetap menderita,” demikian Hasril Hasan. (EJP)