Daily News | Jakarta – Ketika dunia Barat dilanda Islamofobia maka rasisme dan politik diskriminasi telah melanda elektorat di berbagai negara di sana. Memang, maraknya islamofobia dengan alasan tidak rasional tidak saja melanggar hak asasi manusia bahkan asas-asas kebenaran yang sejatinya diagung-agungkan mereka.
Karena itu, pendekatan komprehensif tidak saja diperlukan oleh publik tetapi terutama di kalangan akademis.
“Dengan diskusi dan bedah buku “Islamofobia: Pengertian, Konteks dan Media karya mantan dosen Iniversitas Indonesia, Zulkarimein Nasution, diharapkan publik dapat memahami soal Islamofobia secara komplit dengan penjelasan yang komprehensif.,” demikian Rektor Universitas Alwashliyah Prof.Dr. H. Jamil menyampaikan sambutannya, Sabtu pagi (18/1) di aula rektorat Univa, Jl. Sisingamangaraja Medan.
Rektor juga berharap agar kegiatan akademik seperti bedah buku ini dapat meningkatkan gairah intelektual para pengajar di kampus itu.
Dalam uraiannya, penulis buku Zulkarimein Nasution mengungkapkan urgensi mengkaji masalah Islamofobia dalam menghadapi adanya kecenderungan yang memandang remeh masalah ini.
“Padahal faktanya hal ini telah menjadi keprihatinan di tingkat dunia. PBB beserta beberapa organnya telah mengeluarkan sejumlah resolusi dan rekomendasi dalam memerangip Islamofobia yg dirasakan mengganggu kebebasan dan perlindungan beragama yang dijamin sebagai hak azasi universal.,” jelas Zulkarimein.
Penulis berharap buku setebal 318 halaman itu dapat membukakan wawasan masyarakat tentang berbagai aspek dari Islamofobia yang begitu kompleks
Bedah buku yg berlangsung intens itu diikuti oleh para dekan dan ketua prodi dan dosen dari berbagai fakultas dilingkungan Univa.
Peserta diskusi sepakat untuk terus mendalami masalah ini guna mengambil langkah nyata yang membantu mengatasi problem yang kini telah mengglobal.
Acara bedah buku yang diselenggarakan bekerjasama dengan Yayasan Lentera Cendekia ini juga akan diadakan di Universitas Dharmawangsa dan Komunitas Teknik Industri. (HMP)