Daily News | Jakarta – Kasus tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat memang terindikasi akan diambangkan oleh para elite kekuasaan.
Begitulah, pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan polemik yang terjadi di sekitar keberadaan tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat pada pada akhirnya nanti akan hilang begitu saja. Apalagi tanda-tandanya pun sudah terlihat semakin nyata di mana para elite kekuasaan terlihat tidak serius menyelesaikannya.
‘’Para elite politik seperti menteri ESDM dan Lingkungan Hidup kini pun sudah berusaha meredamnya. Mereka kini telah mengatakan bila tambang nikel di sana tak ada masalah. Nah, ujungnya nanti juga isu ini akan lenyap seperti kasus kontroversial lainnya,’’ kata Ray Rangkuti, kepada KBA News, Senin sore, 9 Juni 2025.
Menurut Ray, bila diperhatikan dalam soal polemik tambang nikel di Pulau Gag Kepulauan Raja Ampat, memang terjadi keanehan. Hal ini misalnya menteri ESDM dan menteri lingkungan hidup menyatakan pihaknya terkejut dan baru tahu kalau kasus itu terjadi ketika mereka menjabat.
‘’Ini aneh karena tambang itu telah beroperasi semenjak tahun 2017. Masak mereka baru tahu setelah eksplorasi tambang ini diributkan oleh para aktivis lingkungan hidup hingga menjadi kepedulian dunia. Sebelum diributkan mereka semua tampak adem-adem saja seperti tak ada masalah,’’ katanya.
Akibat dunia memberi perhatian pada kasus tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat tersebut, maka baru kemudian para elite kekuasaan yang terkait mulai mengeluarkan sikapnya. Dan bila diperhatikan lagi kepedulian mereka hanyalah sekedar untuk meredam masalah sehingga tidak terus semakin besar.
‘’Saya lihat tujuan para elite hanya itu, yakni sekedar meredam masalah agar tidak membesar dan akhirnya padam. Kalau soal penuntasan maka saya yakin tidak akan terjadi, Ini bercermin misalnya pada kasus pagar laut di Tangerang yang kini hilang begitu saja,’’ tegas Ray.
Mengapa kini menjadi ribut? Menjawab pertanyaan ini Ray menyatakan pihaknya menyakini kontroversi ini timbul karena terjadi pergantian kekuasaan saja. Para elite yang selama ini berada di belakangnya kini diduga kuat tengah berganti dari lingkaran istana lama masuk ke lingkaran kekuasaan istana baru.
‘’Jadi ini akhirnya hanya berputar-putar di situ saja. Pada ujungnya juga nanti akan hilang seperti kasus-kasus soal tambang lainnya,’’ tandas Ray Rangkuti. (AM).