Daily News | Jakarta – “Masyarakat menunggu sikap tegas sang jenderal Mantan Danjen Koppassus itu untuk menunaikan janji-janji kampanyenya termasuk memberantas korupsi dan penegakan hukum di berbagai sektor kehidupan. Menyangkut dua masakah itu pastilah arahnya ke Jokowi dan keluarganya.”
Maka, pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Mantan Presiden Joko Widodo, Sabtu lalu menimbulkan tanya tanya dan spekulasi liar. Ini merupakan peristiwa yang kontroversial menyusul pertemuan Roy Suryo dengan KPU yang membuka wujud ijazah yang digunakan Jokowi di Pilpres dan semakin terbukanya informasi bahwa, seperti bapaknya, ijazah Wapres Gibran Rakabuming Raka juga diduga palsu. Dia dituduh tidak tamat SMA.
Pegiat sosial politik yang juga Eksponen Angkatan Reformasi 98 Abba Thaher Lamatapo menyatakan hal itu kepada KBA News, Rabu, 8 Oktober 2025 membahas pertemuan Prabowo dengan Jokowi di rumah pribadi Presiden di Jalan Kartanegara, Jaksel beberapa waktu. “Saya menduga situasinya tidak baik bagi Jokowi. Dia nampaknya akan mendapat kesulitan sebab dugaan kepalsuan ijazahnya makin kencang setelah Roy Suryo mendapatkan data penting dari KPU,” kata Ketua DPD Gerakan Rakyat (GR) kota Tangerang Selatan itu.
Itu, tambahnya, merupakan hal yang penting karena dalam sejarah Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 belum pernah ada mantan maupun Presiden yang masih aktif dihukum atau masuk Penjara karna dosa-dosa politik maupun skandal KKN-nya. Yang ada adalah : Tahanan Rumah yang dialami oleh Presiden Sukarno dan pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid karena skandal Brunai Gate. Tapi tidak pernah diadili apalagi masuk penjara.
Pertemuan itu menjadi kontroversial, tambahnya, karena momentumnya di mana masyarakat sedang menuntut Jokowi diadili dalam skandal Ijazah palsunya sedang ramai-ramainya dipersoalkan. Begitu pula Putranya yang saat ini menjadi Anak haram konstitusi hasil dari konspirasi haram antara Bapaknya dan pamannya Anwar Usman sebagai ketua Mahkamah Konstitusi dengan mengubah aturan batasan umur dan hasilnya sang Putra menjadi Wapres.
Lantas apa yang menjadi menarik dari pertemuan Presiden yang sedang berkuasa dan Mantan Presiden yang sudah lengser keprabon dengan segala skandal KKN-nya? Menurut dia, kata Abba, pertemuan itu kemungkinan Prabowo memberikan sinyal positif kepada masyarakat bahwa dia bukan lagi di bawah kendali Mantan Presiden Joko Widodo. Dan sinyal itu terbukti dari kepanikan Joko Widodo yang datang menemui Probowo untuk meminta Komitmen ( Janji) agar dia dan keluarganya dilindungi oleh Prabowo.
Berlindung pada Prabowo
Ada beberapa point penting yang saat ini membuat Jokowi panik dan mendatangi Prabowo untuk meminta perlindungan. Pertama, semakin masifnya masyarakat menuntut kejelasan keaslian ijazah jokowi begitu pula ijazah Putranya yang akhir akhir ini viral karena dianggap palsu juga. Jokowi menemukan kesan bahwa Prabowo sengaja membiarkan masyarakat menuntut kebenaran keaslian ijazahnya maupun ijazah putranya.
Kedua, kekuatan polisi yang dianggap oleh jokowi sebagai ujung tombaknya saat ini semakin melemah akibat gagalnya rencana kudeta merangkak, menurut analisa TEMPO, yang terjadi pada agustus silam. Polisi sudah mulai cari selamat. Hal ini dibuktikan dengan penundaan pemberian status tersangka kepada Roy Suryo dan kawan-kawan.
Ketiga, Presiden Prabowo semakin gencar memerintahkan aparat penegak hukum untuk menindak para koruptor maupun para oligarki agar diadili terkait dengan maraknya korupsi di zaman Presiden Joko widodo. Sinyal itu terlihat dari skandal Mantan menteri Pendidikan Nadional Nadiem Makarim yang saat ini sedang diadili, akibat kasus korupsi yang mengarah kepada keterlibatan Mantan Presiden Joko Widodo, dan lagi-lagi Prabowo tidak melindunginya.
Keempat, adanya resafel kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo yang mengganti para lotalis Joko Widodo atau disebut dengan Geng Solo, seperti Budi Gunawan, Budi Arie Setiadi dan Dito Aryotedjo. Mereka diganti tanpa diberitahukan sebelumnya.
Kelima, pertemuan itu menjadi salah satu titik balik kepanikan Joko Widodo. Karena apabila Permintaannya kepada Prabowo ditolak maka akan menjadi mimpi buruk baginya. Masyarakat setiap hari menuntut ditegakkannya keadilan dan kejelasan atas keaslian ijazah joko widodo dan Putranya. Endingnya bisa ditebak adalah : Wapres sang Putra akan dimakzulkan akibat ijazah palsunya.
“Masyarakat menunggu sikap tegas sang jenderal Mantan Danjen Koppassus itu untuk menunaikan janji-janji kampanyenya termasuk memberantas korupsi dan penegakan hukum di berbagai sektor kehidupan. Menyangkut dua masakah itu pastilah arahnya ke Jokowi dan keluarganya,” demikian Abba Thaher Lamatapo. (EJP)