Daily News | Jakarta – Ketika revolusi fisik dalam perjuangan kemerdekaan, para perjuang menggunakan diksi-diksi yang sangat religius. Dan itu menghasilkan stamina yang luar biasa bagi perjuangan rakyat.
Mayoritas, tokoh-tokoh perjuangan yang berdiplomasi memiliki latar belakang dari gerakan Islam. Dipimpin oleh H. Agus Salim, ketua Sarekat Islam, sebuah organisasi pergerakan nasional.
“Lalu ada diplomat Muhammad Roem. Yang menarik, di dalam perjuangan fisik domestik, simbol keagamaan ini begitu menonjol dalam perjuangan,” kata tokoh nasional Anies Baswedan saat Halal Bihalal Nasional Keluarga Besar Alumni dan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO yang diselenggarakan Minggu 11 Mei 2025, seperti dikutip KBA News
Halal bihalal alumni dan kader HMI MPO tersebut digelar di Aula Badan Bahasa, yang terletak di samping Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
“Contohnya lagi, pertempuran di Surabaya yang mengejutkan dunia. Itu didorong oleh Bung Tomo menggunakan pekikan kalimat takbir,” ujar Gubernur Jakarta periode 2017-2022 ini.
Kata Anies, selain didorong dengan pekikan takbir, perang Surabaya 10 November 1945 pakai resolusi jihad dari Ketua Umum PB NU KH Hasyim Asy’ari yang menjadi pemicu dan semangat perlawanan rakyat.
“Semuanya menggunakan diksi-diksi yang sangat religius. Dan itu menghasilkan stamina yang luar biasa bagi perjuangan rakyat,” ungkap Mendikbud RI era 2014-2016 tersebut.
Menurut dia, secara perang dimenangkan oleh pasukan Inggris. Namun, perjuangan rakyat Indonesia sungguh luar biasa. “Di mana saat perang itu yang meninggal 10, datang lagi 15, meninggal 15 datang lagi 20, meninggal 20 datang lagi 25 begitu seterusnya.”
Sampai-sampai, lanjut Anies, pasukan Inggris merasa ngeri melihat semangat dan daya juang pasukan Indonesia. “Daya tempur dan daya tarung yang dahsyat. Kenapa? Karena ada panggilan simbol agama tadi. Ini yang luar biasa,” ujar alumni S1 dan S3 dari UGM Yogyakarta.
Yang menarik lagi, begitu pemimpin-pemimpin berada di kancah internasional, mereka tidak menggunakan simbol agama dalam meraih dukungan guna kemerdekaan Indonesia.
“Haji Agus Salim pakai jas. Dan menampilkan kemerdekaan nasional. Bukan kemerdekaan kelompok agama,” ungkap Anies. (DJP)