Daily News | Jakarta – Guru-guru harus cukup jumlahnya, layak hidupnya, jumlah sekolah cukup, dan sekolahnya layak untuk menjadi tempat belajar. Jadi apa yang harus dikoreksi? Alokasi anggaran harus dikoreksi. Ini kuncinya.
Tokoh nasional Anies Baswedan, kembali menegaskan pentingnya komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan. Menurutnya, kemajuan pendidikan tidak bisa hanya berhenti pada retorika, tetapi harus diwujudkan melalui alokasi anggaran yang memadai.
Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam sebuah diskusi yang diunggah melalui kanal Reel YouTube pribadinya, saat menjawab pertanyaan peserta asal Jepang, Nakagawa Yusuke.
Nakagawa menanyakan pandangan Anies mengenai perubahan apa yang perlu dilakukan agar sistem pendidikan di Indonesia, terutama dari jenjang SD hingga SMA, bisa berkembang lebih baik.
Menanggapi hal itu, Anies menekankan bahwa persoalan utama terletak pada komitmen fiskal pemerintah. “Yang paling mendasar adalah komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan ditunjukkan dengan alokasi fiskal yang cukup untuk pendidikan. Pernyataan mengenai pentingnya pendidikan tidak bisa mengubah kenyataan,” ujar Anies dikutip KBA News, Rabu, 12 November 2025.
Ia menambahkan, pernyataan tentang pentingnya pendidikan harus diiringi langkah nyata berupa dukungan anggaran yang memadai. “Ini yang belum terjadi. Alokasi anggaran yang cukup untuk membangun SMP, SMA, dan untuk memberikan gaji kepada guru yang layak,” lanjutnya.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini menyatakan, tanpa dukungan fiskal yang kuat, pendidikan tidak akan berkembang optimal. “Guru-guru harus cukup jumlahnya, layak hidupnya, jumlah sekolah cukup, dan sekolahnya layak untuk menjadi tempat belajar. Jadi apa yang harus dikoreksi? Alokasi anggaran harus dikoreksi. Ini kuncinya,” tegasnya.
Unggahan video diskusi tersebut ramai dibahas warganet karena menyoroti akar persoalan pendidikan yang sering terabaikan: kurangnya keseriusan pemerintah dalam pengalokasian dana pendidikan yang sepadan dengan kebutuhan nyata di lapangan. (EJP)
