Daily News | Jakarta – Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas rencana Kementrian Agama (Kemenag) yang akan meliburkan kegiatan belajar di sekolah selama bulan puasa patut disambut gembira. Apalagi punya tujuan mulia agar anak-anak tahu bila bulan puasa itu adalah bulan suci yang harus dihormati.
“Tetapi itu memang bukan berarti anak-anak tidak belajar dan tidak akan mendapatkan pendidikan. Mereka tetap mendapatkan pendidikan dan menempuh proses pembelajaran yang dipantau dan diawasi oleh sekolah tetapi tempatnya dipindah dari sekolah ke rumah dan ke tengah-tengah masyarakat,” kata Anwar Abbas, kepada KBA News, Kamis 2 Januari 2024.
Menurut Anwar, rencana Kemenag tersebut penting dilakukan supaya anak-anak, orang tua dan masyarakat juga benar-benar tahu dan memahami dengan baik bahwa sekolah bukan satu-satu tempat pembelajaran. ”Ingat, tempat pendidikan dan pembelajaran itu selain di sekolah adalah juga di rumah dan di masyarakat. Oleh karena itu saya setuju sekali dengan gagasan dari Kemenag tersebut.”
“Asal saja pihak sekolah secara aktif melalui medium digital memberi arahan dan penilaian terhadap anak , orang tua dan masyarakat agar program tersebut benar-benar bisa berjalan dengan baik. Hal ini karena dengan demikian anak-anak dan orang tua serta masyarakat akan bisa terlibat secara bersama untuk menyukseskan pendidikan dan pembelajaran tersebut,” ujarnya lagi.
Libur Ramadhan sarana bentuk kecerdasan dan ketrampilan
Dikatakan Anwar, ada beberapa jenis kecerdasan dan keterampilan yang ingin didapatkan dari sang anak selama libur puasa tersebut. Hal itu adalah terbentuknya kecerdasan dan keterampilan yang terkait dengan berbagai masalah. Pertama, membentuk kecerdasan spiritual. Misalnya mereka Shalat 5 waktu dan mengaji di mesjid.
”Kedua membentuk kecerdasan sosial. Misalnya mereka terlibat dan dilibatkan dengan berbagai kegiatan sosial seperti membersihkan masjid, lingkungan, rumah mereka sendiri bersama teman-teman dan saudara mereka,” kata Buya Anwar.
Ketiga, membentuk kecerdasan dalam ?seni budaya. Ini dilakukan dengan melibatkan para siswa sekolah ke dalam group-group kesenian terutama terkait seni yang bersifat religius. Bahkan kita harapkan keterampilan seni mereka bisa dipertontonkan dalam acara Nuzulul Quran misalnya.
Keempat membentuk kecerdasan para siswa sekolah? ?ekonomi dan bisnis. Anak-anak diharapkan akan bisa terlibat dalam kegiatan bisnis misalnya dengan menjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa dan lainnya. Kelima, membentuk kecerdasan ?politik dan hukum. Artinya mereka harus mendengar ceramah-ceramah yang sudah dibuat di youtube tentang arti pentingnya politik dan hukum.
”Membentuk sosok seorang siswa ? yang cerdas merawat kesehatan dan olah raga. Artinya anak-anak menjadi tahu tentang arti pentingnya kesehatan bagi mereka dan perlunya olah raga dan berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh mereka,” tandas Anwar Abbas.
Terkait rencana itu, Anwar Abbas kemudian menegaskan agar pihak kemenag dan sekolah sebaiknya segera mengkomunikasikan gagasan ini dengan para siswa, orang tua dan masyarakat lingkungan. Tujuannya supaya proses penyelenggaraan program libur diharapkan dapat berjalan baik.
“Maka materi, metode, proses belajar mengajar dan cara mengevaluasi program liburan puasa ini haruslah dipersiapkan panduannya oleh kemenag dan pihak sekolah dengan baik. Semua ini nantinya agar program libur puasa tersebut benar-benar berarti dan bermakna tidak hanya bagi sang anak tapi juga bagi orang tua dan masyarakat serta sekolahnya,” kata Anwar Abbas. (DJP)
Discussion about this post