Daily News | Jakarta – Seorang warga Jakarta Barat, Nabil, menyayangkan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak memilih dan mengusung sosok seperti Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024-2029.
“Sangat disayangkan Pak Anies tidak dicalonkan PDIP sebagai calon gubernur,” kata Nabil saat diwawancarai KBA News di Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2024.
Nabil menjelaskan, pilihannya terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar tidak dijadikan boneka politik oleh pemerintah saat ini. Selain itu, kata Nabil, Anies Baswedan merupakan satu-satunya pemimpin yang membawa perubahan nyata.
Tentu, lanjut Rocky Gerung, harus ada semacam liputan yang berimbang. Namun yang lebih penting, harus ada sikap. Dengan demikian, agenda setting yang dilakukan masyarakat sipil harus diakui oleh pers yang rasional. Hanya dengan cara seperti itu, kita bisa menyatukan bangsa untuk menyambut perubahan baru yang telah dibukakan pintu oleh MK.
“Bukan tugas MK untuk melakukan itu, tapi tugas masyarakat sipil. Dulu kita menganggap MK itu berbau busuk, tapi sekarang sudah selesai karena perintah-perintahnya yang busuk. Sebenarnya, yang sekarang sedang dibicarakan di media massa adalah memperketat modus perjuangan baru karena kita sedang menuju krisis konstitusi,” pungkasnya.
Menurut Rocky Gerung, hal itu akan lebih bergairah lagi karena politik bisa tumbuh dengan harapan yang lebih tepat: Jokowi tidak boleh tetap berkuasa seperti sekarang. Dan sangat mungkin sebelum Oktober dia bisa digulingkan karena terus menerus berkhianat pada konstitusi. (EJP)
Discussion about this post