Daily News | Jakarta – Tokoh Perubahan Anies Baswedan melihat Indonesia saat ini penuh dengan masalah, kemudian mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung dengan masalah bambu tumbuh sendiri. Selain itu, surat-surat keluar di tempat yang tidak seharusnya dan macam-macam masalah.
Menurutnya salah satu permasalahan utama di negeri ini adalah persoalan korupsi. Hal itu saat menghadiri acara silaturahmi diselenggarakan di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, pada Rabu malam, 12 Maret 2025.
“Korupsi ini harus diperbaiki, harus diperangi. Nah bagian memerangi itu aparat penegak hukum. Kita bagian memangkas suplai potensi koruptor, karena kita bukan mereka. Hukum nih,” kata Anies dihadiri KBA News.
Dia ingin ke depan ada aparat penegak hukum yang menegakkan hukum dengan benar buat bangsa Indonesia.
“Kita senang ada penegakkan hukum percayakan proses hukum yang benar bukan proses hukum yang tidak benar. Itu terjadi insyaAllah menjadi kebaikan untuk negeri ini,” ucapnya.
Anies mengaku sering bertemu pertanyaan terkait sekolah tinggi-tinggi, gelarnya banyak tapi ujung-ujungnya adalah koruptor.
“Pak itu gimana sudah sekolah tinggi tinggi gelarnya banyak eh korup. Berapa sekolah tinggi-tinggi ketika ujungnya adalah koruptor. Jadi saya coba merenungkan pertanyaan ini. Benarkah sekolah tinggi mencegah korupsi,” ungkap Anies.
“Kalau saya boleh menanyakan, maka pertanyaan saya malah bukan kalau ketemu koruptor itu tanya kuliahnya dulu di mana, tapi saya mungkin akan tanya dulu Taman Kanak-Kanaknya (TK) di mana ya?,” sambungnya.
Anies menjelaskan mengambil yang bukan haknya itu adalah pelajaran usia dini ya. Ketika anak-anak di usia 0-6 tahun itu diajari mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan menjadi haknya. Kalau di usia dini tidak diajarkan tentang prinsip-prinsip, nilai-nilai dasar maka ke depannya itu akan panen masalah.
“Nah kita sering menganggap pendidikan yang penting adalah pendidikan yang tinggi. Karena cara penamaannya namanya pendidikan tinggi, makin tinggi makin baik,” tuturnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan pendidikan yang paling penting, yang paling menghasilkan manfaat bagi dirinya dan bagi masyarakat adalah pendidikan pra Sekolah Dasar (SD).
“Saya ingin sampaikan pada kita-kita yang secara pengalaman sudah lebih panjang. Saya menyakini masa depan, masa depan adalah era di mana korupsi akan dipandang sebagai aktivitas primitif. Kenapa? Karena dia bertentangan dengan nilai-nilai dasar kebenaran dan kebaikan,” paparnya.
“Enggak mungkin bisa bertahan semua yang bertentangan dengan kebenaran. Enggak akan bisa bertahan seperti kalau saya boleh istilah kan perbudakan-budak itu ada masa,” tuturnya.
Anies menyampaikan bahwa di berbagai tempat di dunia yang namanya korupsi itu sudah tidak normal. Dia pun heran, cuma di Indonesia belum sampai proses transparansi.
Menurut Anies transparansi akan membantu menghentikan segala macam praktik penyimpangan.
“Transparansi adalah lawannya segala macam praktik, penyimpangan transparansi dan dengan kemajuan teknologi kita akan menyaksikan transparansi-transparansi terus, ini bergerak terus,” kata Anies.
Kemudian menyinggung adanya transparansi laporan masjid yang diterima dan dikeluarkan oleh pengurus masjid.
“Pengurus masjid sekarang transparan laporan yang masuk yang keluar. Dulu memang ada? Dulu masuk kantong,” tegasnya.
“Saya mengucapkan terima kasih saya tidak membicarakan persoalan- persoalan lain. Nanti bisa mengundang keramaian yang tidak perlu,” tutupnya disambut gelak tawa jemaah yang hadir. (AM).
Discussion about this post