Daily News | Jakarta – Sejumlah pihak menyatakan bahwa akar rumput, khususnya relawan, lebih menginginkan Anies Baswedan mendirikan partai politik. Namun, di kalangan intelektual seperti dosen dan guru besar, dukungan lebih condong kepada pembentukan organisasi masyarakat (ormas).
Menanggapi aspirasi tersebut, Anies cenderung membentuk wadah baru berupa ormas, yang rencananya akan dideklarasikan dalam waktu dekat, paling lambat akhir tahun ini.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, menyatakan bahwa langkah ini merupakan keputusan yang matang. “Menurut saya, itu ide yang bagus, cerdas, dan tidak tergesa-gesa. Insyaallah, akar rumput relawan akan memahami langkah tersebut,” ujarnya saat dihubungi oleh KBA News pada Sabtu, 17 November 2024.
Prof. Chirzin menekankan bahwa ormas memiliki agenda kerja yang jelas dan peran strategis yang signifikan. “Role model-nya adalah Anies. Beliau tidak kekurangan tema untuk mengibarkan dirinya, termasuk melakukan kritik sosial dengan cara yang tidak frontal,” tambahnya.
Ia menilai bahwa evaluasi terhadap kinerja pemerintah tetap harus dilakukan secara bijaksana dengan mempertimbangkan peta dan dinamika politik. Ormas yang dibentuk Anies dapat memainkan peran tersebut. “Republik ini, atau istilahnya kabinet ini, tetap harus dikritisi. Jika ada yang keliru, ya dikritik, tidak didiamkan, tetapi dilakukan dengan cara yang halus,” jelasnya.
Menurut Prof. Chirzin, keuntungan membentuk ormas adalah jangkauannya yang lebih luas. Ormas memungkinkan keterlibatan berbagai kalangan, termasuk aparatur sipil negara (ASN), guru, dosen, hingga guru besar, yang secara aturan tidak diperbolehkan terlibat dalam partai politik atau kampanye.
“Dalam aturan yang ada, ASN boleh bergabung dengan ormas. Mereka dilarang berpolitik praktis, tetapi di ormas mereka masih bisa berpartisipasi secara independen,” paparnya.
Prof. Chirzin juga tidak menutup kemungkinan bahwa ormas ini dapat bertransformasi menjadi partai politik, tergantung pada situasi dan kondisi politik nasional. Jika hal tersebut terjadi, menurutnya, dasar ideologis yang diusung harus bersifat nasionalis religius.
“Dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945. Kalau harapan saya, misi utama yang diusung mendukung kembali ke nilai-nilai UUD 1945,” ungkapnya.
Langkah Anies membentuk ormas dinilai sebagai strategi jangka panjang yang tidak hanya memberikan ruang bagi gerakan perubahan, tetapi juga memperluas jaringan pendukungnya dengan cara yang lebih inklusif dan independen. (DJP)