Daily News | Jakarta – Pengamat politik Papua, Frans Maniagasi, mengatakan penghematan APBN yang dilakukan oleh Presiden Prabowo kini sudah terasa di Papua. Sektor perdagangan seperti ritel modern sudah terasa mulai menurun.
‘’Prabowo kini benar-benar hanya menerima sampah peninggalan Jokowi. Akibat tindakan dia yang ugal-ugalan mengumbar dana negara, kini imbasnya sudah terasa. Kalau di Papua di tingkat kehidupan rakyat biasa memang tidak terlihat karena mereka memang selama ini hidup apa adanya dari alam yang ada di sekitarnya. Kehidupan rakyat sehari-hari tetap saja tak berubah, terus saja tetap susah,’’ kata Frans kepada KBA News, Senin 10 Februari 2025.
Yang paling terasa, lanjut Frans, anggaran dana APBN ke Papua kini menjadi bermasalah. Apalagi sekarang wilayah Papua sudah terbagi menjadi tiga provinsi. “Yang paling terkena imbasnya adalah provinsi Papua sebagai induk. Dahulu mereka punya anggaran per tahun sampai 11-12 triliun, kini hanya 2 trilun saja. Sisanya di bagi ke provinsi lain.”
‘’Di depan mata kalau terjadi penghematan APBN adalah naiknya angka kemiskinan dan menaiknya stunting anak di Papua. Ini imbas lain dari pemotongan anggaran pemerintah yang pasti akan terjadi di depan mata,’’ tegas Frans Maniagasi.
Mengomentari tindakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad yang mengeluarkan surat yang menginstruksikan DPR untuk sementara menghentikn rapat-rapat pembahasan efisiensi anggaran dengan kementerian atau lembaga, Frans Maniagasi mengatakan itu lebih hanya sekedar manuver politik. Jadi apa yang dia lakukan tidak terlalu esensial dan komprehensif untuk mengatasi keadaan.
‘’Paling tidak efek dihematnya APBN maka dana transfer ke daerah akan berkurang. Ini akan menghambat sinkronisasi hubungan pusat daerah. Akhirnya relasi hubungan pusat dan daerah terganggu. Setelah itu akan memicu keresahan sosial,’’ ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Frans, kini Presiden Prabowo Subianto harus berani dan tegas mengatasi keadaan rakyat yang semakin sulit. ’’Langkah pertama yang harus dilakukan dia harus bisa melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi,’’ tandas Frans Maniagasi. (DJP)