Daily News | Jakarta – Tokoh Gerakan Mahasiswa Malari 1974, Hariman Siregar mengatakan, dulu dirinya sangat percaya pada Jokowi.
Namun, setelah melihat gelagatnya akhir-akhir ini, ayah Gibran Rakabuming Raka itu terlihat seperti orang yang jahat.
Hal tersebut disampaikan Hariman Siregar saat sambutan di perayaan merayakan ultah yang ke-25 Indemo, di Hotel Green Forest Bogor Jl. RE. Soemantadiredja No.99, RT.03/RW.12, Pamoyanan, Kec. Bogor Sel., Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Januari 2025.
“Dari awal sebenarnya saya dengan Pak Jokowi tidak ada masalah. Dan dia dengan saya tidak ada masalah. Tapi (semakin ke sini), saya anggap Jokowi jahat. Semua (aturan) dia trabas. Dan sampai saat ini ngapain masih cawe-cawe gitu,” katanya.
Menurutnya, sebagai mantan Kepala Negara, Jokowi diam dan netral. Bukan justru cawe-cawe terlalu dalam pada proses politik.
“Kalau dia diam, orang akan rindu. Kalau Jokowi keluar dengan keluarganya, pasti senang,” jelasnya.
Harusnya, lanjut dia, Jokowi itu meneladani Presiden ke- RI Habibie. Dimana, lanjut dia, setelah Habibie selesai dari jabatannya, ia tidak ikut cawe-cawe dalam politik praktis.
“Seperti pengalaman saya dengan Pak Habibie. Pak Habibie setelah berhenti (menjadi Presiden Indonesia) itu dia diem (tidak cawe-cawe),” ujarnya. (DJP)
Discussion about this post