Daily News | Jakarta – Kalangan ulama dan Jawara Banten hendaknya bersatu menghadapi ulah Agung Sedayu dan Sinarmas Grup. Mereka meneror rakyat, yang berlindung di Proyek Strategis Nasional (PSN). Semua itu tidak bisa ditolerir sebab bisa membawa kerusakan parah dalam jangka panjang dan berpotensi membuat ‘negara dalam negara’.
Aktivis Banten Voice, LSM yang mengavokasi warga terdampak PSN Pantai Kapuk Indah (PIK)-2, Sudrajat Maslahat menyatakan hal itu kepada KBA News, Sabtu, 16 November 2024 menyikapi diamnya masyarakat tidak berdaya menghadapi agresivitas PIK-2. Semua itu terjadi karena Pemerintahan Jokowi melindungi mereka dengan memberi status PSN kepada Aguan, bos Agung Sedayu dan Keluarga Wijaya bos Sinarmas Grup.
Yang masih diharapkan, katanya, adalah para ulama dan jawara pendukung rakyat. sebab dua institusi inilah yang paling berpengaruh di masyarakat Banten. Jika keduanya diam juga maka semuanya sudah selesai. PIK-2 akan leluasa mengobrak-abrik tanah dan kehidupan rakyat Banten secara keseluruhan. Tidak ada lagi yang bersisa.
Biangkerok dari semua ini adalah Jokowi. Dia memberikan status PSN kepada PIK-2. Padahal persyaratan sebuah proyek PSN adalah untuk kepentingan rakyat. PIK itu sepenuhnya proyek swasta untuk mencari keuntungan materi yang berlebih dan serakah. “Kita harapkan Presiden Prabowo membatalkan PSN atas PIK-2 itu. Tetapi apakah mungkin sebab sudah beredar foto Jokowi, Prabowo dan Aguan berjalan bersama,” kata Akumni FISIP UI itu.
Hanya penolakan dari rakyat saja yang bisa menggagalkan ambisi PIK-2, ambisi yang gila-gilaan. Sudrajat menyatakan, beberapa waktu lalu mereka meninjau ke lapangan. Diketahui, Aguan mempunyai rencana membuat proyek hingga ke PIK-11, yang menjangkau hingga Merak dan pantai Bahauheni di Sumatera. Sebuah ambisi yang mengerikan.
Gabungan Banten-Makassar
Ditambahkan oleh aktivis yang vokal itu, sewaktu deklarasi perlawanan di Al-jazeera, Kamis pekan lalu, hadir gabungan pemuda Makassar dan Banten. Pemuda Makassar ada 5 orang, sedangkan Banten ads 20 orang. Mereka berikrar menolak PIK-2 dan meminta pemerintah Prabowo bertindak tegas membatalkan PSN di sana.
Perlu dibangkitkan ghiroh perjuangan Geger Cilegon tahun 1888 yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial waktu itu. Saat ini kondisinya kurang lebih sama. Di saat itu hasil tani di Banten dirampas dan hal-hal yg menyangkut keagamaan diinjak-injak. Sekarang kondisi kurang lebih seperti itu. “Pemerintah kolonial waktu itu didukung para pengkhianat penjual bangsa demi keuntungan pribadi. Sekarang pun sama kondisinya,” katanya kesal.
Menurutnya, para ulama dan jawara di Banten mayoritas belum memahami hal ini karena tertutup oleh dominasi informasi yang dikemas sedemikian rupa melalui intervensi birokrasi. Sebab, birokrasi dari atas ke bawah, baik itu pemprop Banten, Pemkab/kota, DPRD, Kecamatan, pemerintahan desa akhirnya hanya jadi kacung oligarki.
Dalam pandangannya, tidak ada lagi yang bisa diharapkan selain kekuatan rakyat sendiri lewat ulama dan jawara yang sadar terhadap kondisi yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara di masa depan. Perlawanan terhadap PIK-2 harus dilakukan agar generasi muda pribumi terselamatkan di masa depan. Disinyalir, Aguan bernafsu menciptakan Singapura baru di mana penduduk asli tergusur oleh dominasi Cina pendatang. Akhirnya, bangsa ini jadi terbelah dan Indonesia punah.
“Kita harus melawan PIK-2 itu kalau perlu tema reuni akbar 212 yang akan digelar di Monas pada 2 Desember 2024 adalah melawan PIK-2. Tidak salah tema Palestina tetapi tema PIK-2 ini sama jahatnya dengan genoside Israel. In tidak bisa dibiarkan,” demikian Sudrajat Maslahat. (AM)