Daily News | Jakarta – menolak menggelar konferensi pers sebagai bela rasa atas sejumlah tragedi global perang Ukraina-Rusia dan konflik Israel-Palestina.
Ayahnya, novelis terkenal Han Seung-won, 85, mengungkapkan sikap puterinya itu dalam konferensi pers di Han Seung-won Literary School di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan.
“(Han Kang) mengatakan kepada saya, ‘Dengan perang kian sengit dan orang-orang tewas setiap hari, bagaimana kita bisa menggelar selebrasi atau konferensi pers.’ Dia bilang tidak akan melakukan konferensi pers,” kata dia, dikutip KBA News dari The Korea Times, Sabtu 12 Oktober 2024.
Setelah pemenang Nobel sastra diumumkan, Han Seung-won berbicara kepada puterinya dan menyarankan sebuah lokasi penerbit untuk melakukan konferensi pers.
Semula Han Kang setuju. “Saya coba,” kata dia. Namun, Han Kang berubah pikiran pada malam harinya.
“Sudut pandangnya bergeser dari seorang penulis yang hidup di Korea menjadi penulis dengan kesadaran global,” kata sang ayah.
Han Kang pun kemudian melarang ayahnya menggelar perayaan di kampus.
“Saya berencana menggelar pesta perayaan bersama warga lokal. Tetapi putri saya melarangnya. Kata dia, tolong jangan berpesta sambil melihat dua kejadian tragis perang Ukraina-Rusia dan konflik Israel-Palestina. Swedish Academy tak memberi saya penghargaan ini untuk berpesta, tetapi untuk lebih jernih melihat.”
Setelah memenangi Nobel tersebut, Han Kang mengungkapkan dia merasa sangat terkejut dan terhormat. Namun, tidak ada pernyataan lanjutan yang dibuatnya. (HMP)