Daily News | Jakarta – Membentuk ormas lalu kemudian meningkatkannya menjadi patai juga memiliki merrit-nya sendirk.
Ketua Umum Lintas Komunikasi Alumni Jerman, Meidy Juniarto, menyambut baik dan mendukung penuh terkait wacana Anies Baswedan akan mendirikan partai politik. Karena ke depan Anies tidak bisa lagi berharap ke partai-partai lain untuk mengusungnya terutama setelah gagal berlayar di Pilgub Jakarta 2024.
“Kalau Pak Anies mau buat partai, saya menyambut baik, bagus. Agar beliau punya kendaraan politik sendiri. Karena kemarin itu toleransinya berlebihan, sehingga ketika ada ‘tsunami’ beliau tidak bisa apa-apa jadinya. Jadi baguslah kalau beliau bikin bikin ormas atau partai,” jelas Meidy kepada KBA News Rabu, 25 September 2024.
Meski demikian, dia mengusulkan agar Anies Baswedan membentuk ormas terlebih dahulu. Ormas ini akan menjadi wadah untuk melakukan konsolidasi awal bagi semua simpatisan dan pendukung sebelumnya akhirnya bertransformasi menjadi partai politik sebagai peserta pemilu.
“Ini kan perjalanan ke depan sangat dinamis, bisa pasang surut dukungan masyarakat, juga soal pembiayaan, dan lain-lain. Jadi saya lebih cenderung ormas dulu. Nanti kalau pada saatnya sudah betul-betul kuat segala-galanya, baru gaspol. Seperti Partai NasDem kan, jadi ormas terlebih dahulu,” katanya.
Meidy Juniarto menyampaikan demikian karena para pendukung Anies yang terlihat militan harus diuji oleh waktu terlebih dahulu. Seberapa konsisten mereka berjuang bersama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Apalagi sekarang sudah terbukti ada relawan yang tidak mengikuti imbauan Anies terkait Pilgub Jakarta.
Ada relawan mendukung pasangan calon tertentu padahal Anies sudah jelas meminta untuk bersabar. Karena tidak bisa asal mendukung tanpa mengetahui secara serius gagasan, visi-misi, dan nilai yang diperjuangkan para kandidat.
“Memang saat ini masyarakat menyatakan siap mendukung bahu-membahu. Karena lagi euforia, terkagum-kagum sosok Pak Anies. Jadi spontan semua mau berkorban. Tapi mungkin kan akan ‘terpreteli’ dengan sendirinya. Seperti sekarang sudah mau mencari ‘nasi basi’ dengan berdalih Pak Anies memberikan kebebasan,” sentilnya.
“Tapi kita-kita yang sudah menganggap beliau sebagai imam kita, sebagai pemimpin kita, akan ikut beliau (terkait Pilgub Jakarta),” ungkap warga Jakarta yang selain lama menetap di Jerman, juga pernah tinggal di Italia, Perancis, dan Belanda ini.
Lebih jauh, Ketua Umum Aliansi Indonesia Sukseskan Anies Baswedan (ALINSAN) ini mengakui partai yang akan didirikan ini belum bisa mengusung Anies pada kontestasi berikutnya. Karena partai yang bisa mengajukan calon pada Pilpres 2029 adalah partai yang telah memiliki kursi di DPR RI hasil Pemilu 2024.
“Jadi baru bisa (mengusung capres di Pilpres) 2034 setelah ada wakil di DPR. Jadi masih panjang. Tapi kalau tidak dimulai, kapan lagi. Jadi harus dimulai untuk mengikuti Pemilu 2029, walaupun baru bisa mengusung (capres) di 2034,” beber sosok pengacara ini.
Meski baru bisa maju 10 tahun lagi kalau tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan terkait pemilu, Anies masih sangat mumpuni untuk kembali berkontestasi. Karena dia yakin, dalam 10 tahun ke depan belum ada yang bisa menandingi Anies dalam hal kecerdasan, visi, dan komitmen untuk kemajuan Indonesia.
“Dan Pak Anies ini masih muda, masih memungkinkan untuk maju. Masih ada harapanlah. Tapi kalau orang-orang yang 10 tahun lebih tua dari beliau, nah sudah pensiun itu nantinya (di 2034),” demikian Meidy Juniarto. (EJP)
Discussion about this post