Daily News | Jakarta – Anies Baswedan mengaku mendapat banyak hambatan selama memimpin DKI Jakarta periode 2017-2022. Hal ini ia akui dalam podcast bersama Politisi senior Akbar Faizal.
“Saya ketika menjalani tugas di Jakarta itu mengalami banyak sekali pembatasan-pembatasan di dalam kita bekerja. Nah pada waktu itu saya membayangkan ini insiatif bawahan,” Anies mengaku dikutip KBA News dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa 11 Maret 2025.
Anies juga mengaku, banyak program yang terhalang selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta, terutama dalam pembangunan Sirkuit Formula E. Ia menceritakan, kesulitan mencari penjual aspal khusus balap.
Bahkan, Anies mengaku saat itu BUMN tidak ingin menjual bahan aspal khusus trek balap kepada pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Misalnya gini, kita mau membuat trek untuk Formula E. Trek itukan aspal, lalu ketika mau mencari aspalnya enggak ada yang mau jual, padahal itu aspalnya khusus, termasuk BUMN itu enggak mau jual,” ungkapnya.
“Akhirnya bikin sendiri, ketika bikin sendiri kan ada rumusnya, sampai molen untuk pencampurnya itu rusak beberapa kali, karena molen biasa untuk mencampur semen, ini malah untuk mencampur aspal,” jelas Anies.
Tak sampai di situ, Akbar Faizal selaku host juga menanyakan pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Keristiyanto soal kasus dugaan korupsi di Formula E.
Dalam podcast yang sama, Hasto sempat menyatakan bahwa kasus Formula E adalah murni kriminalisasi terhadap Anies. Bahkan, Hasto bersaksi Presiden ke-7 Joko Widodo adalah dalang dari kriminalisasi Anies di kasus Formula E.
Mendengar hal tersebut, Anies terkejut dengan pernyataan Hasto. Ia bersyukur masih ada pihak yang akhirnya membuka hal tersebut.
“Ketika Pak Hasto cerita, saya terkejut, karena baru pertama kali mendengar secara langsung Hasto menyampaikan secara terbuka seperti itu,” ucap Anies.
“Saya kaget, karena enggak pernah terbayangkan saja sebelumnya,” pungkasnya. (DJP)
Discussion about this post