Daily News | Jakarta – Tokoh nasional Anies Baswedan berbicara tentang perjalanan panjang Indonesia sebagai bangsa dan pentingnya kepemimpinan yang membawa optimisme serta solusi nyata dalam sebuah podcast di kanal YouTube Raymond Chin yang menghadirkan Felix Siauw sebagai co-host.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan setuju atas pernyataan Anies Baswedan tersebut.
Dia menuturkan tantangan dan permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia, tidak boleh membuat masyarakat kehilangan optimisme, tapi harus adanya solusi.
“Sangat setuju. Pemimpin harus mampu memberi harapan sekaligus solusi bagi rakyatnya. Pemimpin yang hanya memberi harapan tanpa bukti, sama saja pemimpin omon-omon. Pemimpin seperti ini akan dijauhi rakyatnya,” kata Jamiluddin dihubungi KBA News di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Bila tidak, rakyat bakal menjauhi pemimpin yang hanya menjadi beban pada rakyatnya.
“Pemimpin seperti Jokowi contohnya. Jokowi membangun Indonesia dengan hutang. Akibatnya, Jokowi bukan menjadi solutif bagi rakyatnya, tapi justru menjadi beban,” ujarnya.
“Rakyat Indonesia sekarang harus menanggung hutang yang ditinggalkan Jokowi. Bahkan Prabowo harus menjadi pencuci piring atas kerja Jokowi selama ini,” tambahnya.
Rakyat selalu menginginkan pemimpin yang berani tegas dan yakin akan menumbuhkan optimisme bila ucapannya sesuai dengan kinerja nyata.
“Pemimpin seperti ini akan dipercaya karena akan selalu menjadi solutif atas berbagai persoalan rakyatnya,” tuturnya.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta menuturkan seorang pemimpin harus bisa memberikan solusi agar dipercaya rakyatnya. Pemimpin seperti itu, lanjutnya, akan dinilai kredibel oleh rakyatnya.
Dia pun memberikan contoh, jika Presiden Prabowo akan dinilai kredibel bila dia memenuhi semua janjinya. Rakyat sudah mencatat semua janjinya, dan mana saja yang sudah terbukti.
“Atas dasar janji dan kenyataan itulah yang akan menjadi dasar penilaian masyarakat terhadap Prabowo. Prabowo akan dipercaya rakyatnya didasarkan pada pemenuhan janjinya,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Anies menekankan bahwa tantangan dan permasalahan yang dihadapi Indonesia tidak boleh membuat masyarakat kehilangan optimisme. Ia merasa bahwa saat ini pesan-pesan optimistis tentang masa depan bangsa semakin berkurang. Padahal, menurutnya, optimisme harus tetap dijaga, tetapi tidak boleh kosong tanpa dasar.
“Pesan optimisme harus ditopang dengan integritas, kompetensi, serta pemahaman atas kondisi rakyat agar memiliki kredibilitas,” ujarnya.
Kepemimpinan yang menghadirkan solusi, menurut Anies, tanggung jawab seorang pemimpin bukan sekadar mengirimkan harapan, tetapi juga menghadirkan solusi nyata.
“Pemimpin itu mengirim harapan, bukan ratapan,” tegasnya.
Dia menilai bahwa di tengah berbagai tantangan, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya menyampaikan optimisme, tetapi juga memiliki kredibilitas yang dibangun atas integritas, kompetensi, dan kedekatan dengan rakyat.
Dia juga menekankan bahwa kepemimpinan yang baik harus berani mengakui adanya masalah sekaligus menawarkan solusi konkret. “Pengakuan atas masalah harus diiringi dengan upaya nyata dalam menyelesaikannya,” ungkapnya. (AM)
Discussion about this post