Daily News | Jakarta – Tidak dibatalkannya disertasi doktor Bahlil Lahadalia oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) memantik kemarahan banyak pihak. Salah satu yakni Prof (Ris) Hermawan Sulistio.
Ia adalah alumni UI, yang kini menjadi Profesor Riset atau Ahli Peneliti Utama Bidang Perkembangan Politik LIPI/BRIN.
“Saya kira Ul pabrik kaleng. Ternyata septic tank, diberaki oleh Bahlul (Bahlil) Ladalah dan dibersihkan oleh rektor,” katanya dalam keterangan resminya diterima KBA News, Minggu, 16 Maret 2025.
Ia pun menyampaikan bahwa dirinya sangat malu menjadi lulusan UI, setelah adanya kasus Bahlil tersebut.
“Kalau ini terjadi di Jepang seluruh pihak yang terlibat sudah melakukan seppuku (harakiri). Dimulai oleh rektor, disusul oleh Bahlul Ladalah dan semua pihak yang terlibat! Malu saya menjadi alumnus UI. Emeritus research professor Kikiek,” ujarnya.
Diketahui, Rektor UI Prof Heri Hermansyah beberapa waktu lalu menyampaikan hasil pertemuan empat Organ UI dan memutuskan memberikan rekomendasi pembinaan atau revisi terhadap disertasi Bahlil Lahadalia, bukan pembatalan.
Sebelumnya, dalam risalah rapat pleno tertanggal 10 Januari 2025 itu, Dewan Guru Besar atau DGB UI merekomendasikan agar disertasi Bahlil dibatalkan karena ditemukan beberapa pelanggaran.
Salah satunya adalah adanya ketidakjujuran dalam pengambilan data. Kemudian, data penelitian disertasi Bahlil didapatkan tanpa izin narasumber dan penggunaannya tidak transparan.
Namun, Rektor UI tak mengindahkan rekomendasi DGB UI tersebut. Dan hanya meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu hanya melakukan revisi dari disertasinya tersebut. (DJP)
Discussion about this post