Daily News | Jakarta – Dia berpesan dan berharap kepada Anies Baswedan agar tidak memilih dari tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024, agar tidak melukai ‘anak-anak Abah’.
Pengamat Politik Refly Harun mengatakan ada lima sikap dari anak-anak Abah yang kini memilih pilihannya bergabung ke pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta 2024.
“Saya ingin menyampaikan bahwa di antara anak-anak Abah ini ya atau sahabat-sahabat Abah atau kawan-kawan Abah itu memang saya lihat ada lima sikap ya. Lima sikap kita saling menghargai sikapnya, walaupun kita jengkel juga kan,” kata Refly dalam diskusi Anak Abah di Pilkada 2024 di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024.
Dia menceritakan tentang pertemuannya dengan Laode Basir, Geisz Chalifah, Ramadhan Pohan, Iwan Tarigan dan Sahrin Hamid beberapa minggu lalu.
Mereka merupakan orang yang dekat dengan sosok Anies Baswedan dan selalu mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dalam pertemuan itu, mereka memilih untuk bergabung dan netral di pilkada Jakarta 2024. Namun, kini mereka mempunyai lima sikap terkait Pilkada.
“Jadi waktu itu saya, bang Geisz, Iwan Tarigan, kemudian Laode Basir, Ramadhan Pohan dan Sahrin Hamid berkumpul dan berdiskusi. Tapi, tidak bermaksud mewakili Ibu, Bapak dan teman-teman sekalian. Ini di antara teman saja, dari situ terlihat ada lima sikap terkait Pilkada Jakarta,” jelasnya.
Dia menyebutkan di sikap pertama, memilih netral. Walaupun, kata Refly, Anies Baswedan telah menentukan pilihannya di Pilkada Jakarta.
Jadi, kata Refly, jika Anies Baswesan menyatakan dukungan kepada paslon satu, dua dan tiga. Dari mereka ada yang mengatakan tetap netral. Tapi netral itu bisa gerakan coblos semua, bisa golput, bisa coblos kolom kosong tergantung nanti konteksnya itu yang pertama.
“Pertama, saya tidak mau menyebutkan siapa yang bersikap. Sikap pertama adalah dia tidak ingin memilih, alias netral. Walaupun Abah (Anies Baswedan) mengarahkan pilihannya ke misalnya satu dua atau tiga,” sebutnya.
Sikap kedua, meski netral maupun telah menetukan sikap gercos, golput, dan pilih kolom kosong. Ketika Anies Baswedan kemudian mengarahkan untuk memilih pasangan calon tertentu, maka kelompok ini akan memilih sesuai dengan keinginan atau permintaan atau himbauan dari Abah dari Anies Baswedan.
Kelompok ketiga adalah kelompok yang menunggu perintah Abah (Anies). Jadi dia tidak bersikap, pokoknya nunggu perintah Abah. Kalau Abah tidak menyampaikan sesuatu yang entah nanti bagaimana dia akan bersikap.
“Tapi yang jelas menunggu nah di antara kita ini mungkin ada juga yang ingin nunggu pokoknya nunggu perintah Abah itu yang ketiga,” imbuhnya.
Selanjutnya yang keempat adalah di antara mereka kalau seandainya Anies memilih berbeda dari pilihan mereka, mereka akan pulang ke Anies.
Lalu yang kelima, menurut Refly kelompok kelima ini merupakan anak Abah yang paling bandel dan durhaka. Lebih cenderung sudah memilih dan tidak akan balik lagi walaupun Abah memerintahkan atau meminta yang lain.
“Jadi bayangan saya mereka-mereka yang sudah bergabung ketiga paslon itu tidak akan balik lagi ya sudah, relakan saja enggak apa-apa kan dalam perjuangan selalu ada yang pernah mati,” tegasnya.
Dia berpesan dan berharap kepada Anies Baswedan agar tidak memilih dari tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Jika itu terjadi, kata Refly, justru melukai ‘anak-anak Abah’.
“Buat Abah Anies, Abah saya Refly Harun dan teman-teman mengimbau agar Abah jangan memilih salah satu dari tiga calon, karena itu akan melukai kita semua,” tegas Refly. (AM)